Green Jobs: Pekerjaan Ramah Lingkungan yang Berpeluang Besar di Masa Depan
Pandemi COVID-19 telah mendorong banyak negara untuk beralih ke model ekonomi hijau (green economy) dan meninggalkan model ekonomi tinggi karbon. Langkah ini diambil sebagai bentuk pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19. Green Jobs merupakan bagian dari model ekonomi hijau dan akan menjadi pekerjaan yang berpeluang besar di masa depan. Kenapa? Karena Green Jobs bisa menjadi solusi terwujudnya lapangan pekerjaan yang luas dan berjangka panjang sekaligus dapat melestarikan bumi.
Pengertian Green Jobs
Mungkin sebagian dari kalian tidak tahu definisi dari Green Jobs. Untuk itu, mari kita kupas semuanya sekarang.
1. United Nations Environment Programme (UNEP)
Menurut United Nations Environment Programme, Green Jobs adalah pekerjaan dibidang manufaktur, R&D, pertanian, administrasi, dan kegiatan layanan yang bertujuan untuk melestarikan kualitas lingkungan secara substansial.
2. U.S. Bureau Of Labor Statistics
Menurut U.S. Bureau Of Labor Statistics, Green Jobs dikembangkan menjadi dua pengertian yaitu :
- Pekerjaan dalam bisnis yang menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat bagi lingkungan dan melestarikan sumber daya alam.
- Pekerjaan dimana tugas pekerjanya melibatkan proses produksi yang ramah lingkungan atau menggunakan sedikit sumber daya alam.
3. International Labour Organization (ILO)
Menurut International Labour Organization (ILO), Green Jobs atau pekerjaan ramah lingkungan adalah pekerjaan yang berkontribusi untuk melestarikan atau memulihkan lingkungan. Kontribusi tersebut berupa :
Hemat dalam konsumsi bahan baku & energi.
Membatasi emisi gas rumah kaca.
Meminimalisir limbah dan polusi.
Melindungi dan memulihkan ekosistem.
Berkontribusi pada adaptasi perubahan iklim.
Negara yang Menerapkan Green Economy Disaat Pandemi
Meningkatnya kualitas udara di seluruh Bumi, merupakan dampak yang tidak terduga dari melemahnya ekonomi akibat pandemi COVID-19 ini. Terhentinya sebagian besar kegiatan industri mengurangi tingkat polusi dan emisi karbon. Seperti yang kita ketahui bahwa polusi udara menyebabkan jutaan kematian di seluruh dunia setiap tahunnya. Untuk itu beberapa negara mulai mencari cara agar kualitas udara di bumi tidak menurun jika pandemi COVID-19 sudah berakhir yaitu dengan menerapkan green economy.
Sebuah laporan yang dihasilkan oleh European Corporate Leaders Group (CLG Europe) menemukan bahwa, baik di tingkat Uni Eropa maupun di tingkat negara anggota, langkah-langkah green economy menghasilkan pertumbuhan GDP baik dalam jangka panjang maupun pendek dan menciptakan pekerjaan yang jauh lebih besar. Laporan ini didasarkan pada analisis yang ditugaskan oleh koalisi We Mean Business, yang mencontoh opsi pemulihan oleh pemerintah di UE, AS, Jepang, dan beberapa negara UE.
Green economy terbukti mampu memulihkan perekonomian negara dan inilah beberapa negara yang menerapkan green economy pada saat pandemi sekarang.
1. Inggris (UK)
Selain membantu pemulihan ekonomi setelah pandemi COVID-19, pekerjaan baru dalam pembangkit listrik bersih dan pemanas rendah karbon dapat membantu Inggris memenuhi net-zero target. Skema investasi Build Back Greener senilai £ 160 juta dari pemerintah bertujuan untuk menciptakan 2.000 pekerjaan konstruksi baru untuk memproduksi Offshore Wind Turbin dan meningkatkan pelabuhan.
Pada tahun 2030, mungkin ada 694.000 green jobs di sektor rendah karbon dan energi terbarukan di seluruh Inggris. Pada tahun 2050, diprediksi meningkat menjadi lebih dari 1,18 juta.
2. Korea Selatan
Pemerintah Korea Selatan mengumumkan Green New Deal pada 14 Juli 2020, dimana menginvestasikan uang sekitar KRW 114 triliun (USD 94,5 miliar) yang ditargetkan untuk menciptakan 1,9 juta pekerjaan baru pada tahun 2025 dan memberikan penekanan khusus pada kemajuan teknologi digital dan mendorong transisi hijau.
3. Jerman
Pada 3 Juni 2020, pemerintah Jerman mengumumkan paket stimulus ekonomi baru sebesar EUR 130 miliar. Ini mencakup beberapa langkah kuat untuk pemulihan dan mendorong ekonomi rendah karbon di Jerman.
4. Italia
Pemerintah Italia mengalokasikan EUR 196 miliar untuk bidang perawatan kesehatan, revolusi hijau dan transisi ekologis, infrastruktur yang berkelanjutan, pendidikan dan penelitian, digitalisasi dan inovasi serta untuk mendorong kesetaraan gender.
Kenapa Green Jobs Berpeluang Besar di Masa Depan?
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020, jumlah penduduk Indonesia berjumlah 270,20 juta jiwa. 27,94% nya adalah Gen Z yang merupakan generasi terbanyak di Indonesia dan perkiraan sekitar tujuh tahun lagi, seluruh Gen Z akan berada pada usia produktif. Ini merupakan tantangan dan peluang bagi Indonesia karena generasi inilah yang berpotensi menjadi pemeran utama dalam pembangunan dimasa depan.
Pertanyaannya, apa yang dapat Gen Z berikan nanti dan apa yang dibutuhkan Indonesia terhadap generasi tersebut? Jawabannya adalah dengan membuka mata, hati dan pikiran terhadap sekitar kita. Di awal tahun 2021, Indonesia sudah menghadapi banyak bencana alam yang merenggut ratusan nyawa.
Infografis bencana alam (Source: @BNPB_Indonesia)
Apakah ada rasa penyesalan dihati kita setelah mengetahui fakta diatas? Dimana beberapa bencana alam tersebut dapat terjadi karena ulah kita sendiri sebagai manusia yang tidak bertanggung jawab dan serakah. Bisa kita lihat bahwa jenis bencana alam yang paling banyak terjadi yaitu banjir. Belum puas? coba deh liat infografis mengenai bencana alam di Indonesia sepanjang 2009-2019 dibawah ini.
Sekali lagi, bisa kita lihat bahwa banjir menjadi salah satu bencana alam yang banyak terjadi setiap tahunnya. Loh, lalu kenapa manusia disalahkan? itukan bencana alam. Banjir dapat terjadi akibat naiknya permukaan air lantaran curah hujan yang diatas normal, perubahan suhu, tanggul/bendungan yang bobol, pencairan salju yang cepat, terhambatnya aliran air di tempat lain (Ligal, 2008).
Coba fokus pada kalimat yang sudah saya garis bawahi dan jawab pertanyaan saya. Kenapa bendungan bisa bobol? Kenapa aliran air di tempat lain bisa terhambat?
Banjir dapat dikatakan sebagai bencana non alam jika disebabkan oleh perilaku manusia. Misalnya, membuang sampah sembarangan seperti ke tepi sungai. Sampah akan hanyut terbawa oleh air. Sampah yang tergolong organik akan mengalami pelapukan sehingga mengakibatkan pendangkalan, sedangkan sampah an-organik seperti plastik atau kaleng-kaleng yang sulit terurai dapat mengakibatkan sungai menjadi kotor dan menyumbat aliran sungai (Hakim, 2006).
Nah, sudah jelaskan bahwa manusia juga harus bertanggung jawab terhadap bencana alam yang terjadi? Jika kalian peduli dengan masa depan maka pedulilah dengan planet Bumi ini. Disitulah Green Jobs bisa menjadi solusi agar kalian menjadi manusia yang penuh masa depan.
Kapasitas dan Potensi Energi Terbarukan di Indonesia
Indonesia sebenarnya sangat kaya akan energi terbarukan, total potensi energi terbarukan di Indonesia bisa sebesar 417,8 GW dan tidak dikelola dengan sepenuhnya.
Energi Terbarukan/kamelawar.com
Sektor-Sektor yang Berpotensi Menciptakan Green Jobs
Menurut beberapa ahli, berikut sektor-sektor yang sangat berpotensi menciptakan pekerjaan ramah lingkungan (green jobs):
1. Pertanian
Menurut Research Institute of Organic Agriculture (FiBL), pasar pertanian organik masih tumbuh di seluruh dunia Di Amerika Serikat, pasar terbesar dunia, penjualan makanan organik meningkat 6,4% pada 2017, mencapai 43.700 juta euro. Sementara itu, Eropa mengalami pertumbuhan sebesar 10,5% mencapai 37.300 juta euro.
2. Energi
Sektor efisiensi energi berfokus pada pengurangan limbah energi dalam pengaturan industri, komersial, dan perumahan sehingga sumber daya energi yang ada dapat melangkah lebih jauh. Contoh pekerjaannya seperti Energy auditors, Weatherproofing specialists, HVAC technicians, Building performance analysts, dan lainnya.
3. Desain
Ketika populasi dunia mendekati 8 miliar, konsep lama "beli, gunakan, buang" tidak lagi masuk akal dan dapat merusak kehidupan. Perwujudan hal ini menyebabkan munculnya desain ramah lingkungan atau eco-design. Menciptakan bahan yang berkelanjutan adalah sebuah solusi untuk menghapus konsep lama "beli, jual, buang". Produk tersebut dapat didaur ulang dengan mudah dan memberikan banyak manfaat lainnya.
4. Transportasi
Banyak negara telah mengambil langkah-langkah untuk meminimalisir emisi transportasi secara drastis. Sektor ini menciptakan pekerjaan di bidang transportasi bersih seperti angkutan umum, kendaraan listrik dan angkutan kereta api berlistrik.
5. Parawisata
Dalam masyarakat yang semakin peduli dengan kesehatan Bumi, pariwisata ekologi atau eco-tourism menjadi tren yang meningkat. Menurut The International Ecotourism Society, eco-tourism adalah perjalanan yang bertanggung jawab ke kawasan alam yang melestarikan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Green Jobs berpeluang sangat besar kan readers di masa depan? Ayo anak muda Indonesia, jika ada kesempatan kenapa dibuang? Green jobs peluang kerjanya anak muda untuk Indonesia lebih bersih.
jawabannya ternyata pertanian, karena green jobs ini nggak terimbas menurunnya daya beli
saatnya anak muda beralih ke Green Jobs
Sebab Green Jobs ini adalah peluang pekerjaan di masa depan yang sangat menjanjikan sekaligus ramah lingkungan
Malah jadi motivasi untuk maju dan mulai cari peluang green job yang masih luas.