LTKL x Madani x BPN Blogger Gathering: Manfaat Produk Ramah Lingkungan
Aku baru aja menghadiri acara LTKL x Madani x BPN Blogger Gathering yang bahas tentang sustainable beauty and wellness. Acara ini eksklusif banget, cuma 30 blogger terpilih yang bisa ikut, dan aku salah satunya! Seneng banget bisa jadi bagian dari acara ini, apalagi setelah ikutan Kompetisi Blog #LestarikanCantikmu, banyak banget perubahan positif yang aku rasain.
Dari kecil, aku suka main di sungai. Tapi, paling sebel kalo liat sampah hanyut. Dulu, aku cuma bisa kesel, gak tau harus gimana. Misalnya, ada yang buang sampah ke sungai, aku marah tapi gak berani negur. Susah banget mengubah kebiasaan yang udah mendarah daging.
Jujur, aku juga belum sepenuhnya bisa ngelola sampah dengan benar, apalagi soal Zero Waste Lifestyle. Tapi, setelah ikutan Kompetisi Blog #LestarikanCantikmu, aku mulai tergerak buat lebih peduli sama bumi. Makasih banyak buat semua yang udah bikin acara ini sukses!
Pengertian Sustainable Beauty and Wellness
Oke, kembali ke topik utama! Meskipun hanya segelintir blogger yang hadir, jangan khawatir, aku akan berbagi semua informasi menarik yang kudapat. Mari kita mulai dengan memahami apa itu sustainable beauty and wellness.
Sustainable beauty and wellness adalah konsep yang mengutamakan keseimbangan antara kecantikan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan. Kita diajak untuk memilih produk kecantikan dan kesehatan yang ramah lingkungan, diproduksi secara bertanggung jawab, dan aman bagi tubuh.
Kenapa Sustainable Beauty and Wellness Itu Penting?
Setiap hari, kita menggunakan berbagai produk kecantikan dan kesehatan. Namun, seringkali kita abai terhadap sampah yang dihasilkan. Padahal, dampaknya bisa fatal, seperti bencana alam dan kerusakan lingkungan. Tragedi ledakan gas metana dan tanah longsor di TPA Leuwigajah yang merenggut 157 nyawa adalah contoh nyata.
Studi tahun 2012 menunjukkan bahwa 69% sampah di Indonesia berakhir di TPA, hanya 7% yang didaur ulang dan dikompos, sisanya dibakar secara ilegal atau tidak dikelola sama sekali (Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan).
Industri kecantikan juga tak luput dari masalah. Limbah plastik dan bahan kimia berbahaya yang dihasilkan bisa merusak lingkungan dan kesehatan manusia. Skincare dengan bahan kimia keras yang menjanjikan kulit putih dalam sekejap mungkin menggoda, tapi dampak jangka panjangnya bisa mengerikan. Sustainable beauty and wellness hadir sebagai solusi atas permasalahan ini.
Kelebihan Sustainable Beauty and Wellness
“Pakai skincare itu harus bikin kita senang, pakai make up itu harus bikin kita bahagia. Ketika produk yang kita pakai diproses dengan bagus, dari sumber yang bagus, bahkan kita bisa saling menolong sesama, maka hal itu membuat kita semakin bahagia.” - Danang Wisnu Wardhana
Dokumen Pribadi |
Yap, kelebihan produk Sustainable Beauty and Wellness yaitu kebahagiaan seluruh pihak, baik petani lokal, produsen, maupun konsumen.
Penasaran dengan sustainable beauty and wellness? Aku akan berbagi keseruan acara LTKL x Madani x BPN Blogger Gathering yang digelar secara daring beberapa hari lalu. Siapkan dirimu, karena tiga narasumber ini akan memukau kamu dengan ilmu dan pengalaman mereka.
1. Danang Wisnu Wardhana
Sebagai seorang pakar konten kecantikan kulit, beliau membagikan banyak ilmu pengetahuan tentang cara merawat kulit yang sehat dan cantik. Beliau aktif menyampaikan informasinya melalui berbagai media seperti Youtube dan Instagram.
Beliau bercerita bahwa ia sudah menggunakan produk sunscreen sejak masa sekolah dasar. Ketika tren double cleansing baru populer beberapa tahun terakhir karena drama Korea, beliau sudah mempraktikkannya sejak SMP di tahun 1999.
Mendengar penuturannya, aku langsung terkesan dan berkata "Wah, pantas saja kulitnya terlihat sangat sehat!". Glowing banget cuy! Menurut aku, beliau adalah seorang pakar konten kecantikan kulit yang berpengalaman dan handal.
Mengapa bahan baku dalam produk perawatan kulit itu penting?
Saat mengisi acara LTKL x Madani x BPN Blogger Gathering, beliau menjelaskan bahwa penggunaan skincare harus memiliki tujuan yang jelas. Kulit kering? Cari yang melembabkan. Kulit berjerawat? Cari yang bisa lawan bakteri. Makanya, penting buat paham kandungan skincare biar gak salah pilih.
Kita harus belajar dan memahami kandungan skincare yang kita gunakan. Dengan begitu, kita bisa memilih produk yang tepat dan efektif.
Apa hubungannya bahan baku yang ramah lingkungan dan sosial dengan kesehatan kita?
Produk ramah lingkungan bebas dari bahan berbahaya, sehingga kulit kita mendapatkan manfaat yang optimal. Selain itu, produk ramah sosial menggunakan bahan-bahan dari petani lokal, sehingga kita turut membantu perekonomian mereka. Bukankah saling membantu itu indah?
2. Gita Syahrani
Beliau adalah Kepala Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), sebuah asosiasi yang dibentuk dan dikelola oleh pemerintah kabupaten untuk menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kak Gita menjelaskan bahwa berdasarkan studi tren kecantikan di Jepang, Korea, dan China yang dilakukan LTKL bersama Madani Berkelanjutan, C Channel, dan mitra lainnya, 91,5% konsumen Asia, termasuk Indonesia, kini lebih memperhatikan bahan-bahan dalam produk kecantikan dan perawatan diri.
Lalu apa sih yang membuat konsumen tersebut lebih peduli terhadap bahan-bahan dalam produk? Ternyata kebanyakan konsumen yang berusia 15-35 tahun di 3 negara itu memiliki perhatian yang besar terhadap polusi udara, darat maupun air. Jika produk tersebut ramah lingkungan dan ramah sosial, sudah pasti kondisi lingkungan akan terjaga dari banyaknya polusi dan meningkatkan perekonomian para petani.
Mengapa memilih produk ramah lingkungan dan ramah sosial buat diri kita sendiri itu penting? Menurut beliau, kalau dari sisi riset itu balik lagi ke masalah polusi. Semakin air dan udaranya jelek, skincare apapun nggak akan berpengaruh.
Jadi, kalo kita ga tanggungjawab dengan dampak penggunaan produk kita, ya sama aja dong skincare mahal, pake serum 5 ampoule tapi kena kebakaran hutan jadi fungsinya ga bekerja. Terus kita harus ngapain dong?
- Baca Label
- Kenali Bahan
- Pahami Komoditas Asal
- Lihat Apa Dampaknya
- Pilih yang Lestari
- Berbagi Cerita Kamu
Kalo masih bingung, pilih brand yang transparan soal asal-usul produknya. Biar brandnya yang ribet, kita tinggal pake. Kalo nemu brand yang terbuka soal ini, kita harus apresiasi mereka.
3. Christine Pan
Christine Pan adalah pendiri Segara Naturals, brand lokal yang mengusung konsep ramah lingkungan atau eco-friendly. Segara Naturals memanfaatkan komoditas lokal sebagai bahan utama produknya, sehingga memberikan dampak positif bagi para petani lokal.
Beliau cerita awal mula Segara Naturals fokus ke lingkungan. Tahun 2014-2015, saat bekerja, beliau sering mengunjungi berbagai daerah di Indonesia, seperti Papua, Lombok, dan lainnya. Alam Indonesia indah banget, tapi sampahnya juga banyak, bahkan di tempat terpencil. Sandal jepit di pantai, kemasan saset sampo, botol plastik, bikin sebel!
Menyadari bahwa dirinya juga berkontribusi terhadap sampah plastik dari produk perawatan kulit yang digunakan, Christine Pan mulai mencari solusi. Beliau ingin menemukan produk dengan kemasan ramah lingkungan dan bahan baku alami yang mudah dibawa saat bepergian. Dari sinilah Segara Naturals lahir.
Jujur, aku sangat terinspirasi oleh perjalanan Kak Christine dalam membangun Segara Naturals. Terlebih ketika beliau berkata, "Kami tidak pernah mengklaim zero waste karena memang tidak mungkin mencapai zero waste sepenuhnya. Tapi, kami berkomitmen untuk meminimalisirnya. Kami tidak hanya fokus pada produk yang ramah lingkungan, tetapi juga menerapkan prinsip ramah lingkungan dalam operasional perusahaan. Contohnya, staf Segara Naturals tidak menggunakan kemasan plastik yang menghasilkan sampah plastik. Namun, kami masih terkendala dengan pembungkus plastik yang didapatkan dari pemasok kemasan kami. Setiap kaleng aluminium yang kami terima dari supplier dibungkus dengan plastik."
Menurutku itu luar biasa! Kak Christine nggak cuma mikirin produknya, tapi juga operasional perusahaannya biar ramah lingkungan. Dulu, waktu SMA, aku pengen punya brand masker wajah dengan kemasan ramah lingkungan. Namun, setelah mengikuti kompetisi #LestarikanCantikmu, aku ingin bahan baku produkku berasal dari komoditas lokal.
Acara ini bener-bener buka mata aku. Banyak hal yang harus aku perhatiin. Sebagai seorang Muslim, aku harus dagang jujur, nggak cuma omdo.
LTKL x Madani x BPN Blogger Gathering seru banget! Selain 3 narasumber tadi, ada juga Mbak Fransiska Soraya yang bikin acara makin asik. Semoga tulisan ini bermanfaat buat kita semua. Makasih udah baca, sampe ketemu di postingan selanjutnya!
#EcoBloggerSquad
Read Also: Mengatasi Perubahan Iklim Dengan Menjaga Hutan
Materi yang diberikan oleh narasumber