Ngobrolin Etika dan Etiket Blogger: Yuk, Jadi Blogger yang Baik dan Berkesan!
Perbedaan Etika dan Etiket - Hai Lawareaders! Gimana nih, kabarnya hari ini? Semoga semangat blogging-nya masih menyala membara, ya! Kali ini, kita akan menyelami dunia blogging, bukan dari sisi SEO yang membingungkan atau strategi cuan yang rumit. Kita akan membahas hal yang jauh lebih menarik: etika dan etiket blogger. Karena, mau kontenmu se-viral masalah "skincare yang ga sesuai klaim" di TT, kalau etiketmu amburadul, reputasimu bisa hancur lebur!
Di era digital yang serba cepat ini, menjadi blogger bukan sekadar menuangkan ide ke dalam tulisan. Ini tentang membangun personal branding sekuat baja dan menerapkan etika setajam pedang samurai. Kepribadian yang mumpuni bukan hanya mempercantik citra diri, tapi juga menjaga reputasi online agar tetap kinclong.
Beberapa hari yang lalu, aku mendapatkan ilmu ini melalui webinar "Personality Development for Blogger". Kelas ini merupakan kerjasama antara komunitas Indonesian Social Blogpreneur (ISB) dan Duta Bangsa.
Meskipun aku masih dalam tahap on-going learning, berbagi ilmu adalah kewajiban, bukan? Lagipula, menulisnya di sini sekalian untuk memperkuat ingatan aku yang mulai ngedrop.
Apa Sih Etika dan Etiket Blogger Itu?
Pernahkah kalian berpikir, apa perbedaan antara sopan santun dan moralitas? Nah, di sini kita akan menggali dua konsep penting yang berkait erat dengan perilaku dan interaksi, yaitu etika dan etiket.
Apa Itu Etika?
Bayangkan etika sebagai kompas moral, penunjuk arah yang membimbing kita dalam bertindak benar dan terhormat. Etika bersifat absolut, tak terpengaruh budaya, agama, atau lokasi. Contohnya? Mencuri, di mana pun di dunia, tetaplah perbuatan tercela. Membantu sesama? Baik di Antartika maupun di Sahara, tetaplah perbuatan mulia. Jadi, tidak mencuri dan membantu sesama adalah perilaku beretika.
Bagaimana dengan Etiket?
Beda lagi dengan etika, etiket itu lebih santai dan bisa beda-beda tergantung budaya, lokasi, dan keadaan. Jadi, etiket itu semacam aturan sopan santun dalam berinteraksi dengan orang lain. Misalkan, di beberapa budaya, bersendawa setelah menyantap hidangan dianggap sebagai ungkapan rasa syukur, sementara di budaya lain hal itu bisa dianggap sangat tidak sopan. Meski relatif, etiket tetap penting untuk membangun hubungan yang baik dengan orang lain.
Etika dan etiket blogger? Ibarat pedoman tata krama dalam dunia maya. Dengan menerapkannya, kita menunjukkan profesionalisme dan tanggung jawab sebagai blogger.
Kenapa Penting Membahas Etika dan Etiket?
Percayalah, jadi blogger yang baik bukan hanya tentang menciptakan konten yang mengesankan dan informatif. Lebih dari itu, kita juga perlu menjunjung tinggi etika dan etiket dalam berinteraksi dengan pembaca, sesama blogger, dan pihak-pihak terkait.
Dengan menerapkan kedua hal ini, kita dapat membangun reputasi positif sebagai blogger yang profesional dan bertanggung jawab. Tentu saja, ini akan membawa banyak manfaat, baik untuk diri kita sendiri maupun untuk komunitas blogging secara keseluruhan.
Apa Saja Etika dan Etiket yang Perlu Dipegang Sebagai Blogger?
Sebagai blogger, kita pasti sudah melaksanakan etika dan etiket seperti menghormati hak cipta, menyajikan konten yang akurat, menghindari topik sensitif dan pornografi, bersikap objektif saat menulis, serta menghargai kritik dan masukan. Beberapa dari kita mungkin juga sudah sampai pada fase berkolaborasi dengan blogger lain.
Namun, mungkin ada di antara kita yang jarang bersosialisasi secara langsung. Akibatnya, kita jadi kaku dalam menerapkan etika dan etiket secara tatap muka. Jangan khawatir, aku akan membagikan beberapa etika dan etiket yang bisa kita pelajari sebagai blogger:
Kontak Mata:
- Business Gaze: Tatapan tegas namun sopan (3-5 detik) untuk menunjukkan kepercayaan diri.
- Social Gaze: Tatapan hangat dan ramah (1-2 detik) untuk menciptakan suasana nyaman.
- Intimate Gaze: Tatapan dalam dan lama (lebih dari 5 detik), hindari dalam situasi profesional.
Perkenalan:
- Sebutkan nama dengan jelas.
- Lakukan kontak mata.
- Berikan senyum ramah.
- Condongkan tubuh sedikit ke depan.
- Jabat tangan dengan mantap, namun jangan berlebihan.
- Hindari perkenalan di tempat umum atau pertanyaan yang terlalu pribadi.
Bertukar Kartu Nama:
- Tawarkan kartu nama dengan kedua tangan.
- Pastikan tulisan menghadap penerima.
- Bacalah kartu nama orang lain dengan seksama.
- Buat catatan singkat di belakang kartu nama.
- Sebutkan nama mereka beberapa kali selama percakapan.
- Jangan menyimpan kartu nama saat masih berbicara.
Penutup
Menjadi blogger yang baik bukan hanya sekadar menciptakan konten yang menarik, tetapi juga menjunjung tinggi etika dan etiket. Dengan menerapkan poin-poin di atas, kita bisa menjadi blogger yang profesional, bertanggung jawab, dan dihormati.
Jangan lupa untuk terus beradaptasi dan belajar tentang perkembangan teknologi serta tren dalam dunia blogging. Semoga informasi ini bermanfaat!