Produk Ramah Lingkungan: Manfaat, Jenis, dan Cara Memilihnya

produk ramah lingkungan

Baru-baru ini, aku berkesempatan menghadiri acara LTKL x Madani x BPN Blogger Gathering yang membahas tentang sustainable beauty and wellness. Acara yang eksklusif ini membuka mataku tentang pentingnya memilih produk yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, tetapi juga bagi lingkungan.

Pengalaman ini, ditambah keikutsertaan aku dalam Kompetisi Blog #LestarikanCantikmu, semakin memotivasi aku untuk berbagi informasi tentang produk ramah lingkungan. Dari pengalaman masa kecil melihat sampah di sungai hingga pemahaman baru yang didapat dari acara tersebut, aku ingin mengajak kamu untuk lebih peduli pada bumi melalui pilihan produk yang kita gunakan sehari-hari.

Table of Contents

Apa Itu Produk Ramah Lingkungan?

Produk ramah lingkungan adalah produk yang dirancang dan diproduksi dengan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Kriteria produk ini meliputi:

  • Bahan Baku: Menggunakan bahan alami, terbarukan, dan/atau hasil daur ulang.
  • Proses Produksi: Meminimalkan penggunaan energi dan air, serta mengurangi limbah.
  • Kemasan: Menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang, kompos, atau biodegradable.
  • Dampak Sosial: Memperhatikan kesejahteraan pekerja dan masyarakat lokal.

Konsep ini erat kaitannya dengan sustainable beauty and wellness, di mana kita memilih produk kecantikan dan kesehatan yang tidak hanya aman bagi tubuh, tetapi juga lestari bagi alam.

Sustainable beauty and wellness adalah konsep yang mengutamakan keseimbangan antara kecantikan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan. Kita diajak untuk memilih produk kecantikan dan kesehatan yang ramah lingkungan, diproduksi secara bertanggung jawab, dan aman bagi tubuh.

Kenapa Harus Produk Ramah Lingkungan?

Setiap hari, kita menggunakan berbagai produk, mulai dari kebutuhan rumah tangga, perawatan diri, hingga produk kecantikan dan kesehatan. Namun, seringkali kita abai terhadap dampak sampah yang dihasilkan.

Padahal, dampaknya bisa sangat fatal, memicu bencana alam, kerusakan lingkungan, dan masalah kesehatan. Tragedi ledakan gas metana dan tanah longsor di TPA Leuwigajah yang merenggut 157 nyawa adalah contoh nyata betapa pentingnya pengelolaan sampah dan pemilihan produk yang bijak.

Studi tahun 2012 menunjukkan bahwa 69% sampah di Indonesia berakhir di TPA, hanya 7% yang didaur ulang dan dikompos, sisanya dibakar secara ilegal atau tidak dikelola sama sekali (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan). Data ini menggarisbawahi urgensi perubahan perilaku konsumsi kita.

Industri, termasuk industri kecantikan dan perawatan diri, juga berkontribusi pada permasalahan ini. Limbah plastik dari kemasan dan kandungan bahan kimia berbahaya dalam produk dapat merusak lingkungan dan kesehatan manusia. Produk skincare dengan bahan kimia keras yang menjanjikan hasil instan mungkin tampak menggiurkan, tetapi dampak jangka panjangnya bisa merusak kulit dan mencemari lingkungan.

gita syahrani

Gita Syahrani adalah Kepala Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), sebuah asosiasi yang dibentuk dan dikelola oleh pemerintah kabupaten untuk menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kak Gita menjelaskan bahwa berdasarkan studi tren kecantikan di Jepang, Korea, dan China yang dilakukan LTKL bersama Madani Berkelanjutan, C Channel, dan mitra lainnya, 91,5% konsumen Asia, termasuk Indonesia, kini lebih memperhatikan bahan-bahan dalam produk skincare.

riset penelitian


Lalu apa sih yang membuat konsumen tersebut lebih peduli terhadap bahan-bahan dalam produk? Ternyata kebanyakan konsumen yang berusia 15-35 tahun di ke-3 negara itu memiliki perhatian yang besar terhadap polusi udara, darat maupun air. Jika kondisi air dan udaranya jelek, skincare apapun nggak akan berpengaruh.

Jadi, produk yang ramah lingkungan dan ramah sosial, sudah pasti kondisi lingkungan akan terjaga dari banyaknya polusi. Skincare pasti bekerja dengan baik dan sisi lain bisa meningkatkan perekonomian para petani.

Mengapa Memilih Produk Ramah Lingkungan?

  1. Skincare Bekerja dengan Efektif: Produk ramah lingkungan tidak menyebabkan polusi lingkungan sehingga skincare bisa bekerja dengan baik karena kondisi lingkungannya bagus.
  2. Mengurangi Penumpukan Sampah di TPA: Produk ramah lingkungan umumnya menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang atau terurai secara alami (biodegradable). Hal ini mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA dan mencegah pencemaran tanah dan air.
  3. Meminimalkan Pencemaran Lingkungan: Produk ramah lingkungan cenderung menggunakan bahan-bahan alami dan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya yang dapat mencemari air, udara, dan tanah.
  4. Menjaga Kesehatan Manusia: Produk dengan kandungan bahan kimia yang keras dapat memicu iritasi, alergi, bahkan masalah kesehatan yang lebih serius dalam jangka panjang. Produk ramah lingkungan umumnya lebih aman bagi kesehatan karena menggunakan bahan-bahan yang lebih lembut dan alami.
  5. Melestarikan Sumber Daya Alam: Proses produksi produk ramah lingkungan seringkali menggunakan sumber daya yang lebih efisien dan berkelanjutan, sehingga membantu melestarikan sumber daya alam untuk generasi mendatang.
  6. Mendukung Praktik Bisnis Berkelanjutan: Dengan memilih produk ramah lingkungan, kita turut mendukung perusahaan yang menerapkan praktik bisnis yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.
  7. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca: Produksi dan transportasi produk konvensional seringkali menghasilkan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan iklim. Produk ramah lingkungan berpotensi mengurangi emisi ini melalui penggunaan energi yang lebih efisien dan bahan-bahan yang lebih berkelanjutan.

Dengan beralih ke produk ramah lingkungan, kita tidak hanya menjaga kesehatan diri sendiri, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan masa depan bumi yang lebih baik. Pilihan kita sebagai konsumen memiliki dampak yang signifikan. Mari mulai memilih produk yang lebih bertanggung jawab dan ramah lingkungan.

Jenis-Jenis Produk Ramah Lingkungan

Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan semakin meningkat, dan salah satu cara untuk berkontribusi adalah dengan beralih menggunakan produk ramah lingkungan. Produk-produk ini dirancang untuk meminimalkan dampak negatif terhadap alam, baik dari segi bahan baku, proses produksi, penggunaan, maupun pembuangannya. Berikut beberapa jenis produk ramah lingkungan yang bisa kita temukan dan gunakan sehari-hari:

Apa Saja Jenis Produk Ramah Lingkungan?

Berikut beberapa kategori dan contoh produk ramah lingkungan:
  1. Produk Kebersihan Rumah Tangga Ramah Lingkungan:
    • Deterjen dan Sabun Biodegradable: Terurai secara alami dan tidak mencemari air.
    • Pembersih Multifungsi Alami: Berbahan dasar tumbuhan dan mineral, tanpa bahan kimia keras.
    • Kain Lap dan Spons Daur Ulang/Alami: Terbuat dari serat alami atau bahan daur ulang.
  2. Produk Perawatan Diri dan Kecantikan Ramah Lingkungan:
    • Produk Organik dan Alami: Mengandung bahan-bahan alami dan minim bahan kimia sintetis.
    • Kemasan Isi Ulang (Refill): Mengurangi limbah kemasan.
    • Produk Tanpa Uji Coba pada Hewan (Cruelty-Free): Tidak diuji coba pada hewan.
    • Produk dengan Kemasan Daur Ulang atau Biodegradable: Meminimalkan dampak sampah kemasan.
  3. Peralatan Makan dan Minum Ramah Lingkungan:
    • Botol Minum (Tumbler) dan Gelas Stainless Steel/Kaca: Menggantikan botol plastik sekali pakai.
    • Sedotan Stainless Steel, Bambu, atau Kaca: Alternatif pengganti sedotan plastik.
    • Kotak Makan dan Peralatan Makan Bambu atau Bahan Alami Lainnya: Menggantikan wadah plastik.
  4. Produk untuk Berbelanja Ramah Lingkungan:
    • Tas Belanja Kain (Totebag): Menggantikan kantong plastik sekali pakai.
    • Keranjang Belanja Anyaman: Alternatif tradisional yang ramah lingkungan.
  5. Produk Fashion Ramah Lingkungan:
    • Pakaian dari Bahan Organik atau Daur Ulang: Contohnya katun organik, linen, atau serat Tencel.
    • Pakaian Bekas (Thrift): Memperpanjang umur pakaian dan mengurangi limbah tekstil.
  6. Produk Daur Ulang dan Kompos:
    • Produk dari Bahan Daur Ulang: Kertas daur ulang, perabotan dari kayu bekas, dll.
    • Komposter Rumah Tangga: Mengolah sampah organik menjadi kompos.
  7. Produk Energi dan Elektronik Ramah Lingkungan:
    • Panel Surya: Menghasilkan energi listrik dari sinar matahari.
    • Lampu LED: Lebih hemat energi dibandingkan lampu konvensional.
    • Baterai Isi Ulang: Mengurangi limbah baterai sekali pakai.

Dengan memilih dan menggunakan produk-produk ramah lingkungan ini, kita turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Mulailah dari langkah kecil, dan perubahan besar akan mengikuti.

Cara Memilih Produk Ramah Lingkungan yang Tepat

Meningkatnya kesadaran akan isu lingkungan mendorong kita untuk lebih bijak dalam memilih produk yang kita konsumsi sehari-hari. Memilih produk ramah lingkungan bukan hanya tren, tetapi sebuah langkah penting untuk menjaga keberlangsungan bumi. Namun, dengan banyaknya klaim "ramah lingkungan" yang beredar, bagaimana cara memilih produk yang benar-benar tepat? Berikut panduan lengkapnya:

Bagaimana Cara Memilih Produk Ramah Lingkungan yang Tepat?

  1. Perhatikan Label dan Sertifikasi: Cari label dan sertifikasi resmi yang menunjukkan bahwa produk telah memenuhi standar ramah lingkungan. Beberapa contohnya:
    • Ekolabel: Menunjukkan produk telah memenuhi standar lingkungan tertentu, seperti pengurangan limbah, penggunaan energi terbarukan, dan penggunaan bahan baku yang berkelanjutan.
    • Sertifikasi Organik: Menjamin produk diproduksi tanpa pestisida sintetis, pupuk kimia, dan organisme hasil rekayasa genetika (GMO).
    • FSC (Forest Stewardship Council): Untuk produk berbahan dasar kayu, memastikan bahan baku berasal dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab.
    • Fair Trade: Memastikan produsen dan pekerja mendapatkan upah yang adil dan kondisi kerja yang layak.
  2. Cek Bahan Baku: Perhatikan bahan baku yang digunakan dalam produk. Prioritaskan produk yang menggunakan:
    • Bahan Daur Ulang: Membantu mengurangi limbah dan penggunaan sumber daya alam baru.
    • Bahan Terbarukan: Berasal dari sumber daya yang dapat diperbaharui secara alami, seperti bambu, kapas organik, dan serat alami lainnya.
    • Bahan Biodegradable: Dapat terurai secara alami oleh mikroorganisme, sehingga mengurangi penumpukan sampah.
    • Hindari bahan berbahaya: Seperti paraben, ftalat, SLS (Sodium Lauryl Sulfate), dan bahan kimia sintetis lainnya yang dapat mencemari lingkungan dan berpotensi berdampak buruk bagi kesehatan.
  3. Perhatikan Kemasan: Pilih produk dengan kemasan yang minimalis, dapat didaur ulang (simbol daur ulang), atau terbuat dari bahan yang dapat terurai secara alami. Hindari kemasan plastik sekali pakai yang berlebihan.
  4. Dukung Produk Lokal: Membeli produk lokal dapat mengurangi emisi karbon dari transportasi jarak jauh dan mendukung perekonomian lokal.
  5. Prioritaskan Produk Tahan Lama: Memilih produk yang awet dan tahan lama mengurangi kebutuhan untuk sering membeli barang baru dan mengurangi limbah. Pertimbangkan untuk membeli produk second-hand atau memperbaiki barang yang rusak.
  6. Pertimbangkan Proses Produksi: Cari informasi mengenai proses produksi produk. Apakah perusahaan menerapkan praktik yang ramah lingkungan, seperti penggunaan energi terbarukan, pengurangan limbah, dan pengelolaan air yang efisien?
  7. Teliti Klaim "Ramah Lingkungan": Jangan mudah percaya dengan klaim "ramah lingkungan" tanpa bukti yang jelas. Teliti label, sertifikasi, dan informasi yang diberikan oleh produsen.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, kamu  dapat memilih produk ramah lingkungan yang benar-benar tepat dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Kalo masih bingung, pilih brand yang transparan soal asal-usul produknya. Biar brandnya yang ribet, kita tinggal pake. Kalo nemu brand yang terbuka soal ini, kita harus apresiasi mereka.

Kisah Inspiratif: Christine Pan dan Segara Naturals

Christine Pan adalah pendiri Segara Naturals, brand lokal yang mengusung konsep ramah lingkungan atau eco-friendly. Segara Naturals memanfaatkan komoditas lokal sebagai bahan utama produknya, sehingga memberikan dampak positif bagi para petani lokal.

Beliau cerita awal mula Segara Naturals fokus ke lingkungan. Tahun 2014-2015, saat bekerja, beliau sering mengunjungi berbagai daerah di Indonesia, seperti Papua, Lombok, dan lainnya. Alam Indonesia indah banget, tapi sampahnya juga banyak, bahkan di tempat terpencil. Sandal jepit di pantai, kemasan saset sampo, botol plastik, bikin sebel!

Menyadari bahwa dirinya juga berkontribusi terhadap sampah plastik dari produk perawatan kulit yang digunakan, Christine Pan mulai mencari solusi. Beliau ingin menemukan produk dengan kemasan ramah lingkungan dan bahan baku alami yang mudah dibawa saat bepergian. Dari sinilah Segara Naturals lahir.

Jujur, aku sangat terinspirasi oleh perjalanan Kak Christine dalam membangun Segara Naturals. Terlebih ketika beliau berkata, "Kami tidak pernah mengklaim zero waste karena memang tidak mungkin mencapai zero waste sepenuhnya. Tapi, kami berkomitmen untuk meminimalisirnya. Kami tidak hanya fokus pada produk yang ramah lingkungan, tetapi juga menerapkan prinsip ramah lingkungan dalam operasional perusahaan. Contohnya, staf Segara Naturals tidak menggunakan kemasan plastik yang menghasilkan sampah plastik. Namun, kami masih terkendala dengan pembungkus plastik yang didapatkan dari pemasok kemasan kami. Setiap kaleng aluminium yang kami terima dari supplier dibungkus dengan plastik."

Menurutku itu luar biasa! Kak Christine nggak cuma mikirin produknya, tapi juga operasional perusahaannya biar ramah lingkungan. Dulu, waktu SMA, aku pengen punya brand masker wajah dengan kemasan ramah lingkungan. Namun, setelah mengikuti kompetisi #LestarikanCantikmu, aku ingin bahan baku produkku berasal dari komoditas lokal.

Penutup

Acara ini bener-bener buka mata aku. Banyak hal yang harus aku perhatiin. Sebagai seorang Muslim, aku harus dagang jujur, nggak cuma omdo. LTKL x Madani x BPN Blogger Gathering seru banget!

Memilih produk ramah lingkungan adalah langkah kecil yang berdampak besar bagi bumi. Mari mulai beralih ke produk-produk yang lebih lestari dan berkontribusi dalam menjaga lingkungan. Anda bisa memulai dengan mencari informasi lebih lanjut di toko online atau bergabung dengan komunitas eco-friendly.

#EcoBloggerSquad

Read Also: Mengatasi Perubahan Iklim Dengan Menjaga Hutan

Reference: https://www.kanalkomunikasi.pskl.menlhk.go.id/
Materi yang diberikan oleh narasumber
2 komentar
  1. Dewi Rieka
    4/22/2021 09:30:00 PM
    Menarik banget ya temanya tentang produk kecantikan yang ternyata berhubungan erat dengan lingkungan hidup
    • Dina
      5/11/2021 02:31:00 PM
      Sangat menarik 😁😁